Smoothers, sering ditinggal pacar atau gebetan turun dari skuter kesayangan cuma gara-gara skuter lo suka ngambek di jalan? Mungkin, busi lo kurang nutrisi dan perawatan yang apik.
Busi sendiri punya fungsi untuk memancarkan percikan bunga api yang akan membakar campuran udara dan bahan bakar yang udah diproses sama karburator. Nah, kinerja busi ini fungsinya sangat vital buat tunggangan lo, Smoothers. Setiap busi juga punya kode berbeda, sesuai dengan fungsinya. Itu kenapa, lo harus mengenal kode busi dengan lebih dalam dan nggak bisa dianggap sepele. Yuk, disimak!
Kode Busi
C: Diameter ulir busi (B: 14mm, C: 10mm, D: 12mm)
P: Tipe rancangan busi (Nah, yang tahu kode ini cuma pabrikan)
R: Busi dengan resistor di dalamnya (Untuk mesin yang menggunakan teknologi digital, biasanya menggunakan tipe busi ini buat menghindari terjadinya frekuensi yang bisa mengganggu pembacaan sensor digital)
7: Tingkat panas busi (semakin kecilnya angka 4,5,6 disebut busi panas . Kalau semakin besar 8,9 disebut busi dingin)
H: Panjang ulir busi (H: 12,7 mm, E: 19mm, L: 11,2mm)
S: Tipe elktroda tengah (IX: inti elektroda dari bahan iridium, G: Tipe busi racing, P: inti tengah perubahan platinum, S: inti tengan tembaga)
9: Celah inti elektroda busi (9: celah busi 0,9mm, 10: celah busi 1mm)
U: Diameter ulir busi (U: 10mm, X: 12mm, W: 14mm)
22: Tingkat panas busi (semakin kecil angkanya 20, 19 disebut busi panas, semakin besar 24, 26 disebut busi dingin)
F: Panjang ulir busi (E: 19mm, F: 12,7mm, L: 11,2mm)
S: Tipe rancangan busi
U: Bentuk elektroda samping “U”
Jangan lupa buat mengingat semua kode ini demi skuter yang lebih kece ya, Smoothers!